Jumat, 06 Januari 2012

PENDAHULUAN, BATASAN MASALAH, RUMUSAN MASALAH, TUJUAN PENELITIAN


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
      Setiap penelitian yang akan dimulai pastilah membutuhkan sebuah rangsangan pikiran yang akan dilakukan peneliti. Jika tidak, si peneliti pastinya akan mengalami kesulitan untuk memulainya.  Penelitian terbagi menjadi dua bagian,yaitu penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Penelitian juga memiliki objek – objek yang berbeda , tergantung pada topic dan tema yang diteliti. Apakah itu berkaitan dengan ilmu soaila atau ilmu pasti. Oleh karena itulah diperlukan sebuah pemikiran dasar yang akan menjadi kerangka penelitian,tipe penelitian seperti apa yang akan kita lakukan,metode penelitian apa yang akan digunakan,variable penelitian seperti apa yang akan kita lakukan.
      Proposal penelitian atau laporan penilitian, baik penelitian akademik (skripsi, tesis dan disertasi), maupun penelitian kompetitif dibuat untuk diseminarkan dalam rangka meyakinkan suatu lembaga atau instansi terkait agar member izin penelitian dan menerima atau mengakui hasilnya. Hal-hal yang harus ada dalam proposal adalah yakni latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka berfikir, tinjauan pustaka, prosedur penelitian atau metodologi, dan organisasi kerangka atau sistematika. Sebelumnya semua itu, harus ditulis dalam bentuk kerangka atau out line penelitian.
      Menulis laporan penelitian sering kali menjadi masalah bagi seseorang yang sudah menyelesaikan proposal penelitian ilmiah, atau bahkan sudah melaksanakan penelitian. Berbagai alasan klise seperti kesibukan, sedikitnya waktu, tidak adanya biaya sering menjadi kambing hitam atas ketidakberdayaan kita menyelesaikan laporan hasil penelitian karya ilmiah. Walhasil, setelah berbulan-bulan penelitian ilmiah dilaksanakan laporan hasilnya belum juga selesai. Banyak kasus, mahasiswa yang sudah menyelesaikan Ujian Negara masih terkatung-katung karena belum menyelesaikan skripsi atau tesisnya.
      Panjang tulisan itu sangat tergantung dari bahan yang akan kita tulis. Selama tidak ada aturan yang membatasi (untuk lomba biasanya dibatasi, minimal panjang tulisan atau jumlah halaman), maka Anda boleh terus menulis sesuai bahan yang tersedia. Kalau bahan masih ada, teruskan menulis, kalau bahan sudah habis, berhentilah menulis. Jangan memaksa terus menulis kalau bahan habis, nanti tulisan Anda banyak bohongnya, dan jangan berhenti selagi bahan masih ada, nanti tulisan Anda kurang lengkap atau banyak bolongnya.

1.2. Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian dari penelitian ?
2.      Apa sajakah macam-macam dari penelitian ?
2.   Apakah pengertian dari pendahuluan penelitian ?
3.   Apakah pengertian dari batasan masalah penelitian ?
4.   Apakah pengertian dari rumusan masalah penelitian ?
5.   Apakah pengertian dari tujuan penelitian ?
6.   Apa sajakah prosedur yang digunakan dalam penelitian ?

1.3. Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari penelitian.
2.      Untuk mengetahui macam-macam penelitian.
3.      Untuk mengetahui pengertian dari pendahuluan penelitian.
4.      Untuk mengetahui batasan masalah dari penelitian.
5.      Untuk mengetahui rumusan masalah dari penelitian.
6.      Untuk mengetahui tujuan dari penelitian.
7.      Untuk mengetahui prosedur penelitian.
 
 
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.  Pengertian  Penelitian
     Melakukan penelitian adalah salah satu kewajiban yang harus diselesaikan oleh mahasiswa selama menempuh program pendidikan akademik, namun mahasiswa banyak mengalami kesulitan ketika menentukan masalah yang akan diteliti, serta hambatan dalam metodologi, sehingga perlu memperluas wawasan pemikiran dengan mengenali tema-tema yang diteliti.
Penelitian adalah suatu penyelidikan atau suatu usaha pengujian yang di lakukan secara teliti dan keritis dalam mencari fakta - fakta atau prinsip – prinsip dengan menggunakan langkah –langkah tertentu. Dalam mencari fakta – fakta ini diperlukan usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban yang ilmiah dalam suatu masalah.
Beberapa pakar lain, memberikan definisi penelitian sebagai berikut :
·         David H Penny
Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta – fakta.
·         J Suprapto
Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang di jalankan untuk memperoleh fakta – fakta atau prinsip – prinsip dengan sabar, hati – hati, serta sistematis.
·         Pengartian penelitian menurut kamus besar Bahasa Indonesia memiliki arti yaitu suatu penyelidikan yang dilakukan secara berhati – hati untuk memperoleh informasi yang benar.
     Kadang – kadang orang menyamakan pengertian dengan metode ilmiah. Sesuai dengan tujuannnya penelitian dapat diartikan sebagai usaha untuk menemukan,mengembangakan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dimana usaha-usaha itu dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah. Kegiatan penelitian adalah suatu kegiatan objektif dalam usaha mengembangkan serta menguji ilmu pengetahuan berdasarkan atas prinsip – prinsip, teori – teori yang disusun secara sistematis melalui proses sistematis melalui proses yang intensif dalam pengembangan generalisasi. Sedangkan metode ilmiah lebih mementingkan aplikasi berpikir deduktif – iduktif di dalam memcahkan suatu masalah.

2.2.  Macam – macam Penelitian
     Penelitian adalah suatu usaha untuk menjelaskan sebuah gejala dengan cara menghubungkan berbagai variabel berdasarkan kaidah tertentu dalam kaidah ilmu pengetahuan. Tujuan diadakannya sebuah penelitian adalah untuk menjawab pertanyaan, mengklarifikasi ilmu pengetahuan agar menjadi tahu dan benar adanya akan sesuatu hal yang sulit untuk di mengerti. Penelitian berawal dari rasa keingin tahuan seseorang terhadap sesuatu.
     Untuk mencari tahu sebuah penelitian, seseorang harus tahu dan mengenal terlebih dahulu tentang penelitian dan macam – macam penelitian yang pada umumnya sering di pakai. Untuk menjadi seseorang peneliti tidak harus selalu mengikuti proses dan prosedur yang tertentu, akan tetapi untuk mengetahui ilmu pengetahuan (sains), seseorang harus mengikuti proses, prosedur dan kaidah tertentu.
     Penelitian secara garis besar terbagi menjadi dua macam, yaitu penelitian secara kualitatif dan penelitian secara kuantitatif. Dua macam penelitian ini yang kemudian menurun menjadi bermacam – macam penelitian seperti misalnya penelitian ekonomi, penelitian social, penelitian tentang suatu objek tertentu dan sebagainya.
·         Penelitian Kuantitatif
     Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menghitung jumlah banyaknya suatu objek yang ditelitinya. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang didesain sangat spesifik, yaitu penelitian yang dirancang untuk mengetahui objek tertentu, atau benar – benar focus terhadap suatu permalahan saja.
     Penelitian kuantitatif ada bermacam – macam. Umumnya penelitian kuantitatif adalah penelitian tentang ilmu eksak atau ilmu pasti (sains). Tujuan dari teori penelitian kuantitatif adalah untuk menguji penelitian teori sebelumnya atau yang sudah ada.
     Salah satu contoh penelitian kuantitatif adalah penelitian tentang jumlah pendapatan atau hasil dari suatu daerah. Penelitian tersebut termasuk penelitian kuantitatif karena membutuhkan data-data yang sangat rill dan menghitung data-data yang pasti.
     Yang termasuk penelitian kuantitatif adalah : penelitian ekonomi, penelitian yang menggunakan prosedur, penelitian kependudukan dan penelitian yang menggunakan kaidah ilmiah yang sudah di tentukan.

·         Penelitian Kualitatif
     Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berdasarkan pada mutu atau kualitas dari tujuan sebuah penelitian itu. Penelitian kualitatif bersifat secara umum yaitu penelitian yang dilakukan dengan objek yang tidak terbatas dan tidak menggunakan metode ilmiah sebagai patokan.
     Penelitian kualitatif ada bermacam-macam. Umumnya, penelitian kualitatif objeknya bersifat non-eksak, seperti misalnya ilmu etika, ilmu bahasa dan adat istiadat.
     Contoh penelitian kualitatif adalah, ketika kita akan melakukan sebuah penelitian tentang suatu desa terhadap suatu penduduk yang tinggal di suatu tempat. Misalnya kita akan meneliti tentang ritual-ritual ghaib yang tidak masuk akal, maka penelitian itu akan membutuhkan batasan ilmiah, karena objek yang kita kaji memanglah jauh dari ilmiah.
     Yang termasuk pada bagian penelitian kualitatif adalah, penelitian social, penelitian budaya, penelitian agama dan lain sebagainya yang intinya tidak memerlukan prosedur ilmiah dan kaidah.

2.3.  Pendahuluan Penelitian
       Bab Pendahuluan adalah bab yang mengantarkan isi naskah penelitian, yaitu bab yang berisi hal-hal umum yang dijadikan landasan kerja penyusun. Pendahuluan dalam karya ilmiah biasanya terdiri atas (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Pembatasan Masalah, (4) Tujuan Penelitian, dan (5) Manfaat Penelitian.
     Latar belakang masalah merupakan uraian hal-hal yang menyebabkan perlunya dilakukan penelitian terhadap suatu masalah atau problematika yang muncul, dapat ditulis dalam bentukan uraian paparan atau poin-poin saja. Identifikasi masalah merupakan kumpulan masalah yang berhasil diurai atau dipetani (meminjam istilah Direktur Bindiklat, Sumarna Suranapranata, Phd.).
     Sedangkan pembatasan masalah diambil dari bagian-bagian identifikasi masalah yang akan diteliti. Biasanya tidak semua masalah yang berhasil diidentifikasi diteliti karena keterbatasan biaya, waktu, dan kemampuan.
     Tujuan penelitian diambil dari batasan masalah. Jika salah satu batasan masalah yang dirumuskan dalam kalimat tanya itu, berbunyi, “Bagaimana hasil belajar dengan menerapkan metode tanya jawab, maka tujuan penelitiannya ialah mengetahui hasil pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab. Sedangkan manfaat penelitian bisa dituliskan manfaat untuk si peneliti atau guru, lembaganya dan bagi dunia pendidikan pada umumnya.
     Bagian pendahuluan memuat hal-hal yang berhubungan langsung dengan karangan. Bagaian pertama, dimulai dengan bab pendahuluan yang terdiri atas latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penulisan, kerangka berpikir, tinjauan pustaka, metodologi, dan organisasi karangan. Bagaian kedua, bab landasan teori, ketiga, bab pembahasan (analisis), dan keempat simpulan.
     Ada beberapa hal tentang membuat kerangka penelitian paling sederhana.berikut beberapa bagian yang menjadi dasar pembuatan kerangka penelitian :
·         Latar Belakang Masalah
     Latar belakang masalah adalah hal tertentu yang mendorong mahasiswa melakukan penelitian. Di dunia kriminal biasa disebut motif dan di dunia pendidikan biasa disebut motivasi yang menjadi alasan mahasiswa melakukan penelitian atau membuat karangan. Pengungkapan latar belakang masalah harus berurutan dari hal-hal yang bersifat umum sampai pada hal-hal yang bersifat khusus. Jika digambarkan, latar belakang itu harus seperti piramida terbalik. Setelah sampai pada hal yang bersifat khusus harus memunculkan sebuah masalah secara global. Masalah tersebut merupakan topik atau pokok permasalahan dalam karangan tersebut.
·         Membuat dan membahas latar belakang masalah sebuah penelitian.
Apakah kita mengamati lingkungan sekitar kita ? ada hal kita ambil dari lingkungan dan kehidupan social yang sedang terjadi. Lalu kita mencari persamaan teoritisnya dengan membaca banyak referensi buku – buku yang berkaitan dengan objek penelitian yang akan kita lakukan. Kita menggabungkan apa yang tersaji dari teori – teori di buku – buku tersebut dengan kenyataan social yang kita liat.
     Hal tersebut bisa menjadi latar belakang masalah dari kerangka penelitian.  Kemudian, kita membuat sesuatu hal yang lebih fokus lagi tentang latar belakang maslah tersebut, jangan terlalu melebar dan menjadi hal yang sia -  sia. Sesuaikan saja kecakupan  hal – hal yang melibatkan penelitian tersebut.  Dari sini kita bisa membuat variabel – variabel sebuah penelitian. Kemudian kita tentukan metode yang pas untuk melalukan penelitian tersebut.

2.4.  Batasan Masalah Penelitian
     Membuat batasan masalah dalam kerangka penelitian meliputi hal – hal seperti jumlah responden yang akan kita teliti
     Agar tidak melebar, masalah penelitian perlu dibatasi. Sebab, jika tidak dibatasi, masalah tersebut mungkin tidak sesuai dengan kemampuan penulis, baik dari segi pengetahuan, ekonomi, maupun waktu. Selain itu, hasilnya pun akan dangkal sehingga tidak memenuhi salah satu syarat karya ilmiah.

2.5.  Rumusan Masalah Penelitian
       Rumusan masalah ditulis untuk menspesifikasikan masalah yang akan dibahas dalam karangan. Masalah yang dirumuskan harus merupakan hasil penspesifikasian atau pengkhususan masalah utama yang harus dijawab pada bab kesimpulan. Jawabannya diperoleh dari hasil analisis data.
     Kemudian yang harus diamati adalah wilayah penelitian. Biasanya dalam wilayah penelitian yang sifatnya sangat besar, bisa ditentukan dari beberapa kota, atau jika ingin ruang lingkup yang lebih kecil maka kita bisa membuatnya hanya di satu tempat. Misalnya saja, bagi teman – teman yang akan melakukan penelitian menyangkut skripsinya bisa membuat penelitiannya di satu kampus saja. Tujuannya agar lebih efisien dan fleksibel.

2.6.  Tujuan Penelitian
     Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk menghasilkan apa yang menjadi manfaat dari penelitian yang dilakukan. Oleh karena itulah manfaat penelitian ini dijadikan sebagai bagian dari kerangka penelitian. Untuk memulai tujuan penelitian ini bisa diambil dari objek dan variabel penelitian dan dijadikan bagian dari kerangka penelitian. Selain itu,tujuan penelitian juga dimaksudkan untuk memfokuskan objek penelitian kita tidak menyimpang. Tujuan dan manfaat selalu ada dalam penelitian. Tujuan penelitian biasanya untuk mengetahui sebuah atau sejumlah fenomena tertentu. Manfaat penelitian yakni sesuatu yang bisa dirasakan dan dilaksanakan. Manfaat terdiri atas manfaat yang bersifat teoritis dan manfaat yang bersifat praktis.
     Kemudian dapat dilihat dari tujuan penelitian tersebut,  manfaat yang akan (objek yang akan diteliti) manfaat penelitian juga menjadi bagian dari dasar kerangka penelitian. Karena dengan begitu, kita bisa mengkaji sebuah ilmu baru,dan memberikannya kepada para kalangan akademis untuk dijadikan sebagai bahan referensi. Selain itu dengan mengambil dari manfaat penelitian sebelumnya, kita juga membuat sebuah penelitian baru,dan juga menemukan hasil baru.

2.7.  Prosedur penelitian
     Metodologi merupakan alat, prosedur, dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian (dalam menyimpulkan data). Metodologi menyangkut berbagai hal yang diperlukan dan digunakan selama penelitian berlangsung. Hal-hal tersebut mencakup: (1) metode yang digunakan dalam penelitian; (2) sumber data; (3) cara mengambil data; (4) cara menganalisis data, dan (5) cara menyimpulkan/membuat simpulan.
Contoh :
a.      Metode
Penelitian ini penelitian kualitatif yang memerlukan data berupa kata tertulis, data lisan, dan prilaku yang dapat diamati. Untuk mendapatkan hal itu, penulis menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti.

b.      Sumber Data
Sumber data penelitian ini terdiri atas dua jenis, yakni person and paper. Person adalah orang yang dapat memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara. Paper, yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf. Yang dimaksud dengan huruf di sini dokumen atau tulisan yang berupa karya ilmiah, baik artikel, makalah, maupun laporan-laporan.

c.       Populasi dan Sampel
·         Populasi
Populasi penelitian ini, yakni semua pemuda Pangkalan dan Paniis yang jenjang pendidikannya SMA ke atas. Populasi ini cukup homogen karena mereka bisa dikatakan sudah cukup dewasa dan memahami organisasi.
·         Sampel
Sehubungan banyaknya populasi, penelitian ini memerlukan pengambilan sampel. Adapun cara pengambilan sampel yang akan digunakan, yakni sampel wilayah atau area probability sample. “Sampel wilayah adalah teknik sampling yang dilakukan dengan mengambil wakil dari setiap wilayah yang terdapat dalam populasi.” Yang dimaksud wilayah di sini bagian-bagian tempat nongkrong pemuda Pangkalan dan Paniis. Dari setiap tempat nongkrong tersebut di ambil satu orang pemuda sebagai subjek penelitian.

d.      Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data pada penelitian ini penulis menggunakan dua cara. Pertama, dengan cara mengadakan interviu terpimpin yang dilakukan dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci seperti yang dimaksudkan dalam interviu terstruktur. Data yang diperoleh dari interviu terpimpin dipakai untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat. Kedua, dengan cara studi dokumentasi. “Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis.” Yang di maksud dokumentasi di sini adalah data-data organisasi kepemudaan seperti Karang Taruna di wilayah Pangkalan dan Paniis. Data ini diperuntukan menjawab pertanyaan yang telah di ajukan.

e.       Teknik/Cara Penganalisisan Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yakni data hasil interviu terpimpin dan data hasil studi  dokumentasi dari arsip tertulis administrasi Karang Taruna. Data-data tersebut merupakan data kualitatif maka penganalisaannya harus menggunakan konsep dasar analisis data kualitatif. “Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode, dan mengategorikannya.” Sesuai dengan konsep di atas, maka langkah-langkah analisis data yang akan ditempuh ialah sebagai berikut:
1.      Data yang diperoleh dari interviu terpimpin agar dapat dipakai menjawab pertanyaan penelitian, dianalisis dengan cara diurutkan, dikelompokkan, dan dikategorikan dengan teknik tabulasi.
2.      Data yang diperoleh dari hasil studi dokumentasi agar dapat dipakai menjawab pertanyaan juga, dianalisis dengan cara dikelompokkan, dikategorikan, dan dikomentari berdasarkan teori structural.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
      Melakukan penelitian adalah salah satu kewajiban yang harus diselesaikan oleh mahasiswa selama menempuh program pendidikan akademik, namun mahasiswa banyak mengalami kesulitan ketika menentukan masalah yang akan diteliti, serta hambatan dalam metodologi, sehingga perlu memperluas wawasan pemikiran dengan mengenali tema-tema yang diteliti.
      Penelitian adalah suatu usaha untuk menjelaskan sebuah gejala dengan cara menghubungkan berbagai variabel berdasarkan kaidah tertentu dalam kaidah ilmu pengetahuan. Tujuan diadakannya sebuah penelitian adalah untuk menjawab pertanyaan, mengklarifikasi ilmu pengetahuan agar menjadi tahu dan benar adanya akan sesuatu hal yang sulit untuk di mengerti. Penelitian berawal dari rasa keingin tahuan seseorang terhadap sesuatu.
      Tujuan dari setiap penelitian adalah untuk mendapatkan manfaat dari penelitian tersebut. Kemudian dalam penelitian terdapat dua penelitian yaitu penelitian secara kuantitatif dan penelitian kualitatif.

DAFTAR RUJUKAN
Anne,Ahira.2008.Macam-Macam Penelitian.http://Macam-Macam Penelitian  Kuantitatif dan Kual.html .Diakses 13 Desenber 2011
Mamat, Muhandar. 2011. Unsur Dasar Penelitian. http://www.tulisan-id.com/unsur-dasar-penelitian.html . Diakses 13 Desember 2011
Rusdi, Ibnu. 2008. Pengertian Penelitian.http://ibnurusdi.wordpress.com/2008/04/06/pengertian-  penelitian/. Diakses 13 Desember 2011




PENYAKIT KORSAKOFF'S

BAB I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Korsakoff sindrom, juga disebut Korsakoff psikosis, atau penyakit Korsakoff, kelainan neurologis yang ditandai dengan berat amnesia (kehilangan memori). Banyak hasil dari kasus kronis parah alkoholisme , sementara yang lain karena berbagai gangguan otak, cedera kepala berat, atau kekurangan tiamin . Pasien dengan sindrom Korsakoff biasanya tidak dapat mengingat peristiwa di baru-baru ini atau bahkan masa lalu segera, dan beberapa dapat menyimpan informasi untuk hanya beberapa detik sebelum mereka melupakannya. Pasien mungkin juga lupa jangka waktu lebih lama, memperpanjang kembali sebanyak 20 tahun. Fitur lain yang kadang-kadang sekarang ini perundingan, yakni, pasien menceritakan kenangan rinci dan meyakinkan peristiwa yang pernah terjadi. sindrom Korsakoff sering merupakan manifestasi sementara dari beberapa gangguan otak lain, tetapi beberapa kasus kronis. Dalam alkoholisme kronis, sindrom Korsakoff dapat terjadi dalam kombinasi dengan Wernicke penyakit, yang hasil dari kekurangan tiamin dan ditandai oleh kerusakan saraf baik di pusat dan sistem saraf perifer .
Sebuah sindrom gangguan mental parah yang ditandai dengan hilangnya koordinasi, disorientasi, dan kehilangan memori yang pasien mengimbanginya dengan perundingan. Hal ini terkait dengan defisiensi tiamin, seringkali disebabkan oleh alkoholisme kronis. Juga disebut's psikosis Korsakoff.
Gangguan saraf ditandai dengan berat amnesia meskipun persepsi yang jelas dan kesadaran penuh, yang dihasilkan dari alkoholisme kronis, cedera kepala, penyakit otak, atau thiamin kekurangan. Orang dengan sindroma ini biasanya tidak dapat mengingat peristiwa-peristiwa dalam terbaru atau bahkan langsung masa lalu, beberapa menyimpan kenangan hanya beberapa detik. periode yang lebih lama - sampai 20 tahun - mungkin juga dilupakan. Perundingan (menceritakan rinci, meyakinkan "kenangan" dari peristiwa yang pernah terjadi) terkadang berdampingan dengan sindrom, yang mungkin sementara atau kronis.
Sindrom Korsakoff berkembang paling sering pada pecandu alkohol kronis yang gagal untuk mengambil makanan yang memadai. Ini dapat menyebabkan kekurangan akut tiamin (vitamin B 1), yang menghasilkan penyakit mengigau akut dikenal sebagai Wernicke encephalopathy. Kapan atau jika pasien sembuh ia mungkin akan ditinggalkan dengan fitur khas dari sindrom  Korsakoff.
     Sindrom tersebut telah menyita kepentingan ahli saraf dan psikolog karena melempar cahaya pada proses normal mengingat dan pengakuan, meskipun banyak pertanyaan itu menimbulkan belum diberikan jawaban yang tepat. Cacat memori terungkap dalam kesulitan pasien menunjukkan menemukan jalan tentang, kelupaan dalam hal-hal sederhana, dan terutama kegagalan untuk menyimpan informasi. Selain itu, disajikan dengan obyek ia telah menunjukkan beberapa menit sebelumnya, ia cenderung untuk menanggapi sebagai tidak identik atau dalam beberapa cara berubah. Sebuah ketidakmampuan belajar mudah dapat ditunjukkan dalam tes seperti 'asosiasi berpasangan' dan dalam mengingat keterlambatan gambar benda sehari-hari. Ada kecenderungan untuk bertahan dalam memberikan jawaban yang salah, dan gagal untuk 'melupakan'. Kekurangan dalam acara-acara baru-baru ini mengingat telah dikaitkan dengan kekacauan sebagian atau seluruh konsolidasi dari tayangan sensori sebagai memori permanen jejak, atau engram, atau, dengan kata lain, kegagalan untuk mentransfer informasi dari jangka pendek ke jangka panjang memori simpan. Penjelasan di sepanjang garis-garis ini harus memenuhi syarat dengan observasi bahwa pasien kadang-kadang ingat setelah beberapa jam apa yang dia tidak kembali setelah beberapa menit.
Beberapa gejala telah disebabkan kurangnya wawasan atau kurangnya self-kritik. Seorang pasien dengan kehilangan memori parah umumnya akan bermusyawarah ketika ditanya tentang kegiatan belakangan ini. Artinya, ia akan menjawab salah dengan menggambarkan peristiwa yang tidak mungkin terjadi. Hal ini dapat memberikan kesan bahwa ia adalah balasan fabrikasi untuk menutupi kesenjangan dalam ingatannya. Bahkan ia melakukan hal semacam itu. balasan-Nya sering rekening kesempatan lebih jauh masa lalunya yang sekarang dialihkan ke masa lalu segera. Dia tidak menyadari sifat absurd atas jawaban wajahnya karena ia sadar akan kenyataan bahwa ia menjawab salah. Sebagai Barbizet begitu rapi katakan, adalah perundingan karena ketidakmampuan pasien untuk mengingat bahwa ia tidak dapat mengingat '. Jika ingatannya meningkatkan ia berhenti mereka-reka dan hanya menjawab bahwa ia tidak tahu jawaban yang benar atas pertanyaan yang telah dimasukkan kepadanya.
Kurangnya self-kritik ditampilkan juga ketika dia menghibur proposisi tidak sesuai '. Dia mengatakan, misalnya: "Saya 52 tahun. Saya lahir pada tahun 1920. Sekarang 1975. " Item yang paling mungkin benar adalah tahun kelahiran. Dia tidak berlaku tes untuk memeriksa kebenaran dari apa yang telah dikatakan, sebagai orang yang sehat cenderung untuk melakukannya. Salah satu alasan mungkin kemalasan atau pasif. Namun, dengan memaksakan ketidakcocokan proposisi pengamat dapat memancing 'reaksi bencana', dan ini menunjukkan bahwa proposisi palsu ini diadakan untuk sebagai pertahanan diri terhadap kecemasan studi Neuropathological pasien yang telah menunjukkan sindroma telah memberi kontribusi pengetahuan tentang struktur otak yang bersangkutan dalam proses memori. Lantai ventrikel III biasanya terpengaruh. Lesi cenderung dilokalisasi dalam struktur subkortikal. Wilayah hippocampal dan badan mamillary yang terlibat, telah diklaim, dalam semua kasus. kerja baru-baru ini menunjukkan bahwa kerusakan tidak terbatas pada struktur ini. Ada juga bukti atrofi dari lobus frontal dan dilatations dari ventrikel otak. Ini kerusakan struktur otak telah dilaporkan tidak hanya pada pecandu alkohol kronis, tetapi juga pada peminum berat muda dan dapat membantu untuk menjelaskan mengapa sangat sulit bagi mata pelajaran ini untuk mempelajari cara-cara baru untuk menangani masalah minum mereka.
1.2. Rumusan Masalah
·         Bagaimana klasifikasi dari penyakit Korsakoff  ?
·         Bagaimana deskripsi dan gambaran penyakit Korsakoff ?
·         Apasajakah karakteristik dan gejala klinis penyakit Korsakoff ?
·         Bagaimana cara mengetahui diagnosis dan pengobatan Korsakoff ?
1.3. Tujuan
·         Mengetahui klasifikasi dari penyakit Korsakoff.
·         Mengetahui deskripsi dan gambaran tentang penyakit Korsakoff.
·         Mengetahui karakteristik dan gejala klinis penyakit Korsakoff.
·         Mengetahui diagnosis Krosakoff dan pengobatan pada penyakit Korsakoff.


BAB II Data Analisis
            2.1. Klasifikasi penyakit Korsakoff
Sindrom Korsakoff (juga disebut Sindrom Korsakov,'s psikosis Korsakoff, atau-confabulatory sindrom amnesic), adalah kelainan neurologis yang disebabkan oleh kekurangan tiamin (vitamin B 1) di otak . Ini sindrom ini dinamai Sergei Korsakoff , para ahli saraf yang memopulerkan teori. Sindrom Wernicke-Korsakoff adalah gangguan memori parah biasanya berhubungan dengan konsumsi alkohol kronis yang berlebihan, walaupun penyebab langsung kekurangan thiamin dalam vitamin B.
Korsakoff Sindrom
Klasifikasi dan sumber daya eksternal
ICD - 10
F 10. 6
ICD - 9
            The Diagnostik dan Statistik Manual of Mental Disorders (DSM-IV-TR), buku pegangan profesional yang membantu dokter dalam mendiagnosis gangguan mental 'pasien, mengacu pada sindrom Korsakoff sebagai alkohol-induced bertahan gangguan amnestic dan termasuk di bawah kategori zat-induced bertahan gangguan amnestic .
            Di Amerika Serikat, penyebab paling umum seperti kekurangan adalah alkoholisme . Kondisi lain yang menyebabkan defisiensi tiamin terjadi sangat jarang, tetapi dapat dilihat pada pasien yang menjalani cuci darah (suatu prosedur di mana individu darah beredar di luar tubuh, secara mekanik dibersihkan, dan kemudian diedarkan kembali ke dalam tubuh), ibu hamil dengan kondisi disebut hiperemesis gravidarum (kondisi morning sickness yang ekstrim, di mana wanita muntah naik hampir semua dan asupan makanan cairan), dan pasien setelah operasi yang diberi bebas cairan vitamin untuk jangka waktu lama. Di negara berkembang, orang-orang yang utama sumber makanan dipoles beras (beras dengan kulit luar lebih bergizi dihapus) mungkin menderita dari defisiensi tiamin.
            Gangguan yang berhubungan dengan Korsakoff ini sendiri adalah sindrom Wernicke, sering mendahului sindrom Korsakoff's. Bahkan, mereka begitu sering terjadi bersama-sama bahwa spektrum gejala yang dihasilkan selama dua penyakit ini sering disebut sebagai-Korsakoff sindrom Wernicke. Gejala utama sindrom Wernicke termasuk ataksia (kesulitan dalam berjalan dan menjaga keseimbangan), kelumpuhan beberapa otot bertanggung jawab atas pergerakan mata, dan kebingungan. Wernicke tidak diobati Sindrom akan menyebabkan koma kemudian kematian.
            Tahap pertama adalah disertai oleh kebingungan, disorientasi, tremor, defisit dalam koordinasi dan ataksia. Kelainan berkembang menjadi pola kehilangan memori signifikan yang mengganggu semua tapi masa lalu. Pasien mungkin tidak ingat karir mereka, di mana mereka, atau apa yang mereka lakukan. Mereka sering terlibat dalam perundingan dengan menciptakan cerita-cerita dalam menanggapi pertanyaan daripada mengakui ketidakmampuan untuk mengingat. Mereka menciptakan cerita, biasanya tidak masuk akal tapi kadang-kadang berakar pada kenyataannya, menggunakan fragmen dari memori dan informasi sensorik. Mereka juga menampilkan sikap apatis terhadap negara mereka sendiri.
            Penurunan memori ditemukan pada Sindrom Korsakoff yang paling sering defisit dalam memori eksplisit . Kematian neuronal di talamus medial dan badan mammillary dari hipotalamus telah memberikan bukti untuk sirkuit saraf teoritis untuk memori eksplisit. Bentuk lain adalah anterograde amnesia yang kehilangan memori untuk informasi belajar setelah terjadinya gangguan. Tampaknya memori anterograde berkaitan dengan volume materi hippocampal putih. Defisit di memori retrograde untuk belajar informasi yang sebelumnya juga dapat hadir, meskipun secara umum tidak begitu parah. Defisit Hal ini terkait dengan masalah putih volume kortikal posterior.       
            Sindrom ini diduga disebabkan oleh kekurangan tiamin (Vitamin B1) yang disebabkan oleh pola makan yang buruk dan penyerapan yang buruk selama pencernaan. Pecandu alkohol cenderung memiliki pola makan yang buruk, dan alkohol mengurangi penyerapan nutrisi. Walaupun tiamin bukanlah penyebab tunggal gangguan, bukti dari studi hewan mendukung pentingnya. Hewan diberi suatu kekurangan tiamin diet atau diolah dengan otak tiamin antagonis menunjukkan lesi di daerah yang sama dari otak, dan gangguan belajar dan memori.
            Kepercayaan populer bahwa alkohol membunuh sel-sel otak permanen mungkin tidak sepenuhnya benar. Sementara konsumsi alkohol gigih dan berat akan menyebabkan kerusakan otak, seperti Sindrom Korsakoff, kematian neuronal mungkin tidak permanen. Beberapa penelitian menunjukkan akson bisa tumbuh kembali di korteks berikut pantang diperpanjang. Terlepas, penelitian ini adalah bertentangan dan belum mencapai konsensus, dan ada alasan untuk terlibat dalam minum sehat.
2.2. Deskripsi dan Gambaran Penyakit Korsakoff
a. Deskripsi Penyakit Korsakoff
            Kelainan ini pertama kali diidentifikasi pada abad kesembilan belas. Tahap pertama dari kondisi tersebut, disebut's ensefalopati Wernicke, digambarkan oleh ahli saraf Jerman dan psikiater Karl Wernicke pada 1881. Dia mencatat tiga gejala penting dalam tiga pasien-dua dengan alkoholisme dan orang yang telah menelan asam sulfat. Pasien-pasien mengalami kebingungan mental, mata gangguan gerak , dan ataksia (koordinasi motorik miskin). Beberapa tahun kemudian, SS Korsakoff, seorang psikiater Rusia, mulai menerbitkan laporan menggambarkan sindrom amnesia anterograde-ketidakmampuan untuk bentuk baru kenangan-dan perundingan pada individu dengan alkoholisme parah atau penyakit medis tertentu. (Omongan mengacu pada praktek mengisi kesenjangan dalam memori dengan fabrikasi.) Pada tahun 1900, peneliti dan dokter mempelajari alkoholisme mengakui hubungan antara dua kondisi. Sindrom khas dimulai dengan ensefalopati Wernicke akut, dengan sindrom Korsakoff muncul saat menyelesaikan fase akut. Gejala ensefalopati Wernicke muncul tiba-tiba. Gejala yang paling menonjol pada awalnya adalah kebingungan mental termasuk masalah memori. Pada pemeriksaan, pasien mengalami kesulitan bergerak mata mereka untuk mengikuti rangsangan visual karena kelumpuhan otot mengendalikan gerakan mata. Sebagai contoh, pasien mungkin mengalami kesulitan mencari ke atas atau ke samping dengan satu atau kedua mata. Masalah menjaga keseimbangan sambil berdiri atau berjalan, kondisi yang dikenal sebagai ataksia, sering diamati juga. Jika tidak diobati, kebanyakan dari gejala-gejala ini dapat mengatasi secara spontan, tetapi gangguan karakteristik memori parah sindrom Korsakoff tetap.
b. Gambaran Penyakit Korsakoff
            Kerusakan defisiensi Thiamin daerah otak, khususnya talamus dan badan mammillary. thalamus adalah struktur jauh di dalam otak yang melayani berbagai fungsi penting. Hal ini sering disebut stasiun relay utama dari otak, dan neuron banyak membuat sambungan di thalamus. Tubuh mammillary adalah bagian dari hipotalamus, yang terletak tepat di bawah talamus. Tubuh mammillary menerima koneksi saraf banyak dari bagian lain dari otak yang disebut hippocampus, yang tampaknya menjadi bagian utama dari otak yang terlibat dalam pembentukan ingatan. Neuron dalam tubuh mammillary membuat hubungan dengan thalamus, yang pada gilirannya membuat koneksi dengan korteks dari otak, dimana kenangan jangka panjang disimpan. Hal ini mungkin menjelaskan mengapa kerusakan pada tubuh mammillary dan talamus dapat menyebabkan anterograde amnesia. Kenangan dibentuk pada hippocampus tidak pernah disimpan sejak hubungan antara hippocampus dan korteks terganggu.
Gangguan gerak mata diamati dalam fase akut kondisi adalah mungkin disebabkan oleh kerusakan otak lain daerah sekitarnya yang membuat koneksi ke saraf mengendalikan otot mata. Saraf ini muncul dari batang otak yang terletak tepat di bawah badan thalamus dan mammillary. Saraf yang terlibat dalam keseimbangan juga membuat koneksi dengan saraf lain di batang otak, tetapi merupakan bagian terpisah dari otak yang disebut otak kecil juga dapat menyebabkan ataxia. Alasan mengapa sebagian daerah di otak yang selektif dipengaruhi oleh kekurangan thiamin belum sepenuhnya dipahami, tetapi selektif kerentanan tertentu neurotransmitter diduga.
            Orang yang khas dengan sindrom Korsakoff muncul cukup normal di kesan pertama. Intelijen yang utuh, dan individu dengan sindrom dapat bercakap-cakap cukup alami. Mereka biasanya dapat mengingat dan berbicara tentang insiden yang terjadi sebelum terjadinya gangguan dan mengenali anggota keluarga dan teman-teman lama tanpa banyak kesulitan. Kemampuan untuk membentuk kenangan baru hampir tidak ada, namun. Dalam perjalanan percakapan, orang-orang dengan sindrom Korsakoff dapat mengulang komentar atau pertanyaan beberapa kali. Mereka akan gagal untuk mengenali orang yang mereka temui menit sebelum atau menyapa teman dengan kegembiraan dan kejutan setelah perjalanan singkat ke ruangan lain. Ini adalah karakteristik anterograde amnesia. Penelitian menunjukkan hasil anterograde amnesia bahwa dari kegagalan pembentukan memori dan penyimpanan. Informasi baru diproses normal, namun segera dilupakan, tidak pernah membuatnya menjadi daerah otak di mana kenangan dari masa lalu yang disimpan. Orang dengan sindrom Korsakoff sehingga tidak memiliki kenangan peristiwa yang terjadi setelah onset penyakit. kenangan yang sebelumnya disimpan Banyak yang masih tersedia, namun, menjelaskan mengapa individu dengan sindrom Korsakoff biasanya dapat mengingat masa lalu cukup baik.

BAB III Pembahasan            
            3.1. Karakteristik dan gejala Klinis Penyakit Korsakoff
            Sindrom Wernicke-Korsakoff disebabkan oleh kekurangan thiamin. Hal ini paling sering diamati pada orang dengan alkoholisme sejak peminum berat sering makan buruk, dan alkohol mengganggu penyerapan nutrisi dari sistem pencernaan. Hal ini juga bisa terjadi pada orang yang kekurangan gizi karena alasan lain. Thiamin membantu menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk membuat neuron berfungsi dengan baik. thiamin tidak cukup dapat menyebabkan kerusakan atau kematian neuron.
            Gejala awal pada penderita ini adalah kebingungan mental, gangguan gerakan mata, dan ataksia adalah gejala utama dari ensefalopati Wernicke-tahap pertama, akut sindrom Wernicke-Korsakoff. Pada pandangan pertama, kebingungan dan ataksia dapat menyerupai efek dari keracunan alkohol berat, tetapi mereka bertahan setelah intoksikasi habis. Beberapa pasien dengan ensefalopati Wernicke akan sembuh sepenuhnya tanpa defisit memori sisa, terutama jika mereka ditangani dengan cepat dengan thiamin.
            Tahap kronis-Korsakoff sindrom Wernicke, kadang-kadang disebut Korsakoff psikosis , dibedakan oleh amnesia anterograde, dan sebagian besar pasien yang tidak diobati dengan's ensefalopati Wernicke akan mengembangkan gangguan memori yang parah, yang mencegah mereka dari pembentukan kenangan abadi peristiwa atau informasi dijumpai setelah timbulnya gejala awal. Gejala sindrom Korsakoff juga dapat berkembang secara spontan pada banyak pasien yang tidak pernah menunjukkan tanda-tanda ensefalopati Wernicke. Setelah pasien menderita amnesia Korsakoff's, pemulihan tidak mungkin.
            Kehilangan memori untuk peristiwa masa lalu disebut amnesia retrograde. Banyak orang dengan sindrom Korsakoff memiliki beberapa amnesia retrograde selain anterograde amnesia, khususnya untuk peristiwa yang terjadi sesaat sebelum mulai sakit, tetapi kebanyakan dapat mengingat masa lalu tanpa kesulitan.
            Segera memori tidak terpengaruh. Sebagai contoh, seorang individu dengan sindrom Korsakoff bisa mengulang kalimat atau string nomor segera setelah mendengar mereka, meskipun informasi ini mungkin akan dilupakan dalam waktu setengah menit. Pelestarian memori langsung memungkinkan individu dengan sindrom Korsakoff untuk berinteraksi dengan orang lain dan menanggapi pertanyaan. Implisit memori juga diawetkan, sehingga orang dengan sindrom Korsakoff bisa belajar keterampilan motorik baru atau mengembangkan reaksi dikondisikan untuk rangsangan. Misalnya, orang yang bermain game komputer dapat menunjukkan kinerja yang meningkat setiap kali mereka bermain, bahkan jika mereka tidak dapat secara eksplisit ingat memiliki memainkan permainan sebelumnya.
            Perundingan adalah fitur lain yang mencolok dari sindrom Korsakoff, meskipun tidak selalu diamati. Omongan mengacu pada pemalsuan memori. Individu tampaknya mengarang cerita untuk menutupi ketidakmampuan untuk mengingat. Perundingan sering tampaknya melibatkan kebingungan masa lalu dan kini. Misalnya, jika pasien dengan sindrom Korsakoff ditanya mengapa mereka berada di rumah sakit, mereka mungkin mengatakan bahwa mereka baru saja seorang bayi, baru sembuh dari pneumonia, menjalani tes medis, atau bahkan melamar pekerjaan.
            Pasien dengan sindrom Wernicke-Korsakoff juga mungkin menunjukkan tanda-tanda apatis dan kurangnya perilaku spontan. Ungkapan emosional mungkin kurang juga. Menariknya, otopsi sering mengungkapkan karakteristik lesi otak-Koraskoff sindrom Wernicke pada pasien alkohol yang menunjukkan masalah kognitif umum seperti yang terlihat pada demensia, tetapi yang tidak pernah menderita amnesia anterograde.
            Faktor risiko adalah sesuatu yang meningkatkan kesempatan Anda mendapatkan penyakit atau kondisi. Faktor risiko meliputi:
·         Alkoholisme
·         Kerentanan genetik
·         Persistent muntah menyebabkan kekurangan gizi
·         Medis atau kondisi bedah (seperti operasi obesitas) yang dapat mengakibatkan asupan makanan yang buruk atau penyerapan nutrisi
            Hal ini paling terkenal dengan peristiwa baru dan informasi baru. Seringkali, orang dengan kondisi ini tidak mengetahui tanggal atau hari. Namun, memori jangka panjang dan intelijen secara keseluruhan biasanya tetap utuh. Untuk mengisi kekosongan dalam memori baru-baru ini, pasien cenderung untuk membuat informasi yang sesuai dengan situasi. Ini disebut "perundingan."
            Tidak seperti orang-orang dengan kekurangan memori lain, seperti penyakit Alzheimer's , individu dengan Sindrom Korsakoff tampaknya tidak menyadari masalah mereka. Juga, mereka tidak biasanya khawatir atau prihatin ketika ditunjukkan. Mereka juga cenderung untuk mengembangkan perubahan emosi, termasuk blandness dan sedikit atau tidak ada respon terhadap kejadian di sekitar mereka.
            Tanda-tanda dan tes yang dapat dilakukan seseorang untuk mengetahui penyakit Korsakoff ini dengan memiliki ciri :
·         Kelesuan
·         Ataxia
·         Koma
·         Omongan
·         Kelumpuhan otot mengendalikan mata
·         Retrograde dan amnesia anterograde
·         Getaran
·         Anosognosia - Kurangnya wawasan atau kesadaran kondisi
·         Kesulitan dengan interaksi pribadi atau sosial
·         Kecelakaan yang disebabkan oleh jatuh
·         Kehilangan kemampuan berpikir
·         Kehilangan memori   
            Orang itu mungkin muncul gizi buruk. Pengujian berikut ini digunakan untuk memeriksa tingkat gizi seseorang:
§  Piruvat
§  Serum B1 tingkat
§  Transketolase kegiatan
§  Urin alkohol level atau Darah dan enzim hati mungkin tinggi pada orang dengan sejarah panjang-panjang penyalah gunaan alkohol .
            Kondisi lain yang dapat menyebabkan penyakit Korsakoff atau kekurangan tiamin meliputi:
·         AIDS
·         Kanker yang telah menyebar ke seluruh tubuh
·         Extreme mual dan muntah selama kehamilan ( hyperemesis gravidarum )
·         Gagal jantung (bila diobati dengan terapi diuretik jangka-panjang)
·         Panjang periode intravena (IV) terapi tanpa menerima suplemen tiamin
·         Jangka panjang dialisis
·         Sangat tinggi kadar hormon tiroid ( tirotoksikosis )
            Gejala-gejala ini disebabkan oleh kekurangan thiamin (vitamin B 1) , yang diduga menyebabkan kerusakan pada medial talamus dan mungkin ke tubuh mammillary dari hipotalamus serta umum atrofi serebral .
            Korsakoff's melibatkan hilangnya neuron , yaitu, kerusakan neuron yang disebabkan gliosis yang merupakan akibat dari kerusakan sel-sel yang mendukung sistem saraf pusat , dan perdarahan atau perdarahan di tubuh mammillary . Kerusakan pada inti dorsomedial atau kelompok anterior dari talamus (-spesifik inti limbik) juga berhubungan dengan gangguan ini.

3.2. Diagnosis dan Pengobatan
a. Diagnosis penyakit Korsakoff
            Ketika diagnosis didasarkan pada temuan otopsi, prevalensi estimasi-Korsakoff sindrom Wernicke adalah antara 1 dan 2% dari populasi. Presentasi klasik dengan onset akut ensefalopati Wernicke cukup langka, sekitar 0,05% dari seluruh penerimaan rumah sakit, meskipun hal ini tidak memperhitungkan untuk pasien yang tidak mencari perhatian medis. Sindrom Wernicke-Korsakoff biasanya mengikuti bertahun-tahun alkoholisme kronis atau kurang gizi dan jarang terlihat di antara orang di bawah 20. Kebanyakan pasien adalah 40 tahun atau lebih tua. Kelainan ini tampaknya lebih sering terjadi pada individu alkohol yang sangat rentan terhadap kekurangan gizi seperti orang miskin atau tunawisma.
            Dokter akan bertanya tentang gejala dan riwayat medis, dan menilai fungsi mental Anda. Pengujian kemampuan Anda untuk mempelajari informasi baru kemungkinan besar akan menunjukkan jika Anda memiliki kondisi ini. Jika Anda adalah alkohol dan / atau memiliki sindrom Wernicke, sindrom Korsakoff adalah serius dianggap sebagai penyebab masalah memori Anda. 
            Ensefalopati Wernicke adalah didiagnosis ketika pasien mencari bantuan medis dan memiliki trio klasik tanda-tanda: kebingungan mental, gangguan gerakan mata, dan ataxia. Diagnosis sindrom Korsakoff diberikan bila amnesia anterograde hadir dalam individu dengan riwayat kronis, minum berat atau gizi buruk. Ketika sindrom Korsakoff berikut ensefalopati Wernicke, diagnosis sindrom Wernicke-Korsakoff seluruh tepat. Diagnosis didukung oleh neuroimaging atau temuan otopsi yang menunjukkan degenerasi tubuh talamus dan mammillary dan hilangnya volume otak di daerah sekitar ventrikel-keempat rongga berisi cairan di dekat batang otak. 
b. Pengobatan pada Korsakoff                                           
            Pengobatan terdiri dari vitamin B1, yang dapat mengambil bentuk suplemen atau makanan diperkaya, dan berpantang dari alkohol. Prognosis miskin, sebagian besar pasien tidak sembuh dari kehilangan menghancurkan memori. Detoksifikasi dapat mencegah lebih lanjut penurunan kognitif.
            Pengobatan melibatkan mengambil tiamin intravena dan minum banyak cairan segera. Karena perbaikan lambat, Anda harus suplemen diet Anda dengan tiamin oral selama berbulan-bulan. Jika alkoholisme adalah penyebabnya, Anda juga akan memerlukan pengobatan untuk kondisi itu.
            Tujuan pengobatan adalah untuk mengendalikan gejala sebanyak mungkin dan mencegah gangguan dari semakin buruk. Beberapa orang mungkin harus tinggal di rumah sakit awal dalam kondisi untuk membantu gejala kontrol.
            Pemantauan dan perawatan khusus mungkin diperlukan jika orang tersebut adalah:
·         Pingsan
·         Lesu
·         Bawah sadar
            Tiamin (vitamin B1) dapat diberikan melalui suntikan ke pembuluh darah atau otot, atau melalui mulut. Hal itu dapat meningkatkan gejala:
·         Kebingungan atau igauan
·         Kesulitan dengan gerakan visi dan mata
·         Kurangnya koordinasi otot
            Tiamin biasanya tidak memperbaiki kehilangan memori dan intelek yang terjadi dengan psikosis Korsakoff. Menghentikan penggunaan alkohol dapat mencegah hilangnya fungsi otak dan kerusakan saraf. Makan diet, bergizi seimbang.
1. Gizi Yang Dikonsumsi       
            Individu dengan tanda-tanda ensefalopati Wernicke harus ditangani dengan segera thiamin. Dalam banyak kasus, administrasi segera thiamin membalikkan gejala dan mencegah amnesia dari berkembang. Thiamin dapat diberikan intravena atau langsung ke dalam sistem pencernaan. Sayangnya, thiamin kurang efektif dalam fase kronis kondisi. Berdasarkan hasil otopsi yang menunjukkan adanya sindrom Wernicke-Korsakoff pada orang dengan masalah ringan kognitif yang tidak menunjukkan tanda-tanda klasik dari kekacauan, peneliti telah meneliti kegunaan pengobatan thiamin pada orang dengan ketergantungan alkohol yang berisiko terkena sindrom . Hasil menunjukkan bahwa perlakuan thiamin meningkatkan kinerja pada tes memori dalam kelompok ini, dan bahwa dosis thiamin lebih tinggi berhubungan dengan kinerja yang lebih baik. Temuan ini menunjukkan bahwa pengobatan thiamin dapat membantu mencegah sindrom Wernicke-Korsakoff pada peminum berat.
2. Obat Yang Digunakan       
            Laporan terakhir menunjukkan bahwa Donepezil dan rivastigmine , obat yang dipakai untuk mengobati penyakit Alzheimer's, dapat meningkatkan memori pada pasien dengan sindrom Wernicke-Korsakoff. Kedua obat mencegah kerusakan dari neurotransmiter asetilkolin, yang penting untuk pembentukan kenangan. Pasien yang diobati dengan obat-obatan ini menunjukkan perbaikan pada tes memori dan lebih mampu mengenali staf rumah sakit dan anggota keluarga. Meskipun perbaikan tampaknya agak sederhana, obat-obatan ini mungkin berguna untuk pasien yang tidak menanggapi thiamin. Antidepresan yang meningkatkan kadar serotonin juga mungkin membantu, meskipun alasan mengapa tidak jelas karena obat ini tidak efektif dengan gangguan memori lain.

3. Penyejukan Pikiran (Therapy)

            Fakta bahwa memori implisit tidak terpengaruh oleh sindrom Wernicke-Korsakoff telah menyebabkan beberapa peneliti untuk mengeksplorasi penggunaan prosedur pengkondisian klasik dalam membantu pasien untuk mengingat orang-orang tertentu. Dalam pengkondisian klasik, hewan dan orang belajar untuk mengasosiasikan stimulus dengan suatu hasil. Hal yang dapat dilakukan orang lain agar penderita Koorsakoff mengalami penyembuhan yaitu :
Ø  Dukungan Groups : Anda sering dapat meringankan stres penyakit dengan bergabung sebuah kelompok pendukung mana para anggota berbagi pengalaman dan masalah umum. Lihat alkoholisme - kelompok dukungan .
Ø  Harapan (prognosis) : Tanpa pengobatan, sindrom Wernicke-Korsakoff akan terus memburuk dan dapat mengancam nyawa. Dengan pengobatan, Anda dapat mengontrol gejala (seperti gerakan tidak terkoordinasi dan visi kesulitan ), dan lambat atau menghentikan gangguan dari semakin buruk.
            Hal ini pernah diasumsikan bahwa setiap orang menderita sindrom Korsakoff akhirnya akan membutuhkan perawatan purna waktu. Ini masih sering terjadi, tapi rehabilitasi dapat membantu mendapatkan kembali beberapa, sering kali terbatas, tingkat kemandirian. Pengobatan melibatkan penggantian atau suplementasi tiamin oleh intravena (IV) atau intramuskular (IM) injeksi, bersama dengan tepat nutrisi dan hidrasi . Namun, dan kerusakan otak amnesia yang disebabkan oleh penyakit tidak selalu menanggapi tiamin terapi penggantian. Dalam beberapa kasus, terapi obat dianjurkan. Jika pengobatan berhasil, perbaikan akan menjadi jelas dalam waktu dua tahun meskipun pemulihan lambat dan sering tidak lengkap.
4. Prognosa
            Prognosis untuk pemulihan penuh dari sindrom Wernicke-Korsakoff adalah miskin. terjadi kemudian amnesia Korsakoff Setelah kronis, sekitar 80% dari pasien tidak akan pernah kembali seluruh kemampuan untuk belajar dan mengingat informasi baru. Karena mereka tidak bisa belajar dari pengalaman, individu dengan sindrom Wernicke-Korsakoff hampir selalu memerlukan beberapa bentuk perawatan kustodian. Mereka biasanya tidak dapat bekerja, walaupun beberapa dapat melakukan tugas-tugas sederhana mereka belajar sebelum terjadinya kondisi jika pengawasan ketat.
5. Pencegahaan
            Metode yang paling efektif untuk mencegah sindrom Korsakoff adalah untuk menghindari vitamin B / defisiensi tiamin. Di negara-negara Barat yang penyebab paling umum kekurangan tersebut alkohol dan berat gangguan. Di AS, mandat pemerintah untuk menambahkan tiamin untuk minuman beralkohol telah diblokir karena alasan ini dan juga oleh kelompok-kelompok politik menegaskan bahwa suplemen seperti itu akan mendorong penggunaan alkohol.
            Tidak minum alkohol atau minum di moderasi dan mendapatkan gizi yang cukup mengurangi risiko mengembangkan sindrom Wernicke - Korsakoff. Jika peminum berat tidak akan berhenti, tiamin suplemen dan diet yang baik dapat membantu mencegah kondisi ini, tetapi tidak jika kerusakan telah terjadi.
            Sindrom Wernicke-Korsakoff bisa dicegah dengan makanan bergizi yang mengandung thiamin yang cukup. Karena alkoholisme kronis parah adalah penyebab paling umum dari kekurangan thiamin, pengobatan ketergantungan alkohol sangat penting. Untuk mencegah sindrom Wernicke-Korsakoff antara orang-orang yang tidak mampu untuk berhenti minum atau antar individu yang sangat rentan seperti peminum tunawisma, beberapa peneliti dan dokter telah menganjurkan melengkapi minuman beralkohol dengan thiamin.
            Pencegahan sindrom Korsakoff adalah dilakukan oleh asupan tiamin dan pengurangan konsumsi alkohol. model pengurangan Harm mengusulkan fortifikasi alkohol atau dengan tiamin sehingga peminum akan menjaga kadar vitamin yang memadai. Pemerintah Australia mengeluarkan peraturan pada tahun 1991 yang membuat persyaratan hukum untuk membuat roti-tepung mengandung tidak kurang dari 6,4 mg / kg tiamin. Ini adalah untuk tujuan mengurangi insiden sindrom Korsakoff's. Studi telah melaporkan peningkatan konsumsi tiamin, dan berkurangnya jumlah kasus. Namun, bir memperkaya dengan tiamin mungkin merupakan pencegahan terbaik untuk beberapa alasan. Bir dilaporkan menjadi minuman pilihan bagi pasien. Tiamin hidroklorida dapat bergabung dengan rasa bir, dan telah diperkirakan biaya yang paling efektif daripada pengayaan roti.
            Untuk mengurangi resiko dan mencegah terkena sindrom Korsakoff's atau kekurangan tiamin (vitamin B 1) mari menjaga pola makan dan mengonsumsi asupan vitamin yang dapat dilakukan dengan cara :
ü  Diet yang tepat adalah kunci. Makanan yang kaya akan thiamin termasuk lentil, kacang polong, sereal sarapan difortifikasi, kemiri, bayam, jeruk, susu, dan telur.
ü  Bicaralah dengan dokter Anda tentang mencari bantuan untuk alkoholisme. 

BAB IV Penutup
            4.1. Kesimpulan
            Sindrom Korsakoff (juga disebut Sindrom Korsakov,'s psikosis Korsakoff, atau-confabulatory sindrom amnesic), adalah kelainan neurologis yang disebabkan oleh kekurangan tiamin (vitamin B 1) di otak . Ini sindrom ini dinamai Sergei Korsakoff , para ahli saraf yang memopulerkan teori.
            Kerusakan defisiensi Thiamin daerah otak, khususnya talamus dan badan mammillary. thalamus adalah struktur jauh di dalam otak yang melayani berbagai fungsi penting. Orang yang khas dengan sindrom Korsakoff muncul cukup normal di kesan pertama. Intelijen yang utuh, dan individu dengan sindrom dapat bercakap-cakap cukup alami. Mereka biasanya dapat mengingat dan berbicara tentang insiden yang terjadi sebelum terjadinya gangguan dan mengenali anggota keluarga dan teman-teman lama tanpa banyak kesulitan.
            Sindrom Wernicke-Korsakoff disebabkan oleh kekurangan thiamin. Hal ini paling sering diamati pada orang dengan alkoholisme sejak peminum berat sering makan buruk, dan alkohol mengganggu penyerapan nutrisi dari sistem pencernaan. Hal ini juga bisa terjadi pada orang yang kekurangan gizi karena alasan lain. Thiamin membantu menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk membuat neuron berfungsi dengan baik. thiamin tidak cukup dapat menyebabkan kerusakan atau kematian neuron. Kerusakan pada inti dorsomedial atau kelompok anterior dari talamus (-spesifik inti limbik) juga berhubungan dengan gangguan ini.
            Pengobatan terdiri dari vitamin B1, yang dapat mengambil bentuk suplemen atau makanan diperkaya, dan berpantang dari alkohol. Prognosis miskin, sebagian besar pasien tidak sembuh dari kehilangan menghancurkan memori. Detoksifikasi dapat mencegah lebih lanjut penurunan kognitif.
            Sindrom Wernicke-Korsakoff bisa dicegah dengan makanan bergizi yang mengandung thiamin yang cukup. Karena alkoholisme kronis parah adalah penyebab paling umum dari kekurangan thiamin, pengobatan ketergantungan alkohol sangat penting. Untuk mencegah sindrom Wernicke-Korsakoff antara orang-orang yang tidak mampu untuk berhenti minum atau antar individu yang sangat rentan seperti peminum tunawisma, beberapa peneliti dan dokter telah menganjurkan melengkapi minuman beralkohol dengan thiamin.
            4.2. Saran
            Dengan mengonsumsi makanan yang seimbang (4 sehat 5 sempurna), dapat mengurangi berbagai macam jenis penyakit. Terutama dengan menjaga asupan gizi makanan yang mengandung (karbohidrat, vitamin, dan mineral) secara baik dan berolahraga rutin, dapat menghindari tubuh dari penyakit.
            Islam mengajarkan kepada umatnya agar makan makanan yang halal dan thoyiban. Thoyib dalam konteks secukupnya, karena jika kita makan makanan dalam jumlah yang berlebihan, maka akan mengaakibatkan gangguan kesehatan.
            Hubungi penyedia pelayanan kesehatan Anda jika Anda memiliki gejala sindrom Wernicke-Korsakoff, atau jika anda telah didiagnosa dengan kondisi dan gejala menjadi lebih buruk atau kembali. 

DAFTAR PUSTAKA