Senin, 12 Maret 2012

PSIKOLOGI HEWAN


Psikologi berasal dari bahasa Yunani “Psyche” yang artinya jiwa dan “Logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi psikologi artinya: ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya. Dengan singkat disebut ilmu jiwa.
Ditinjau dari segi obyeknya psikologi dapat dibedakan dalam dua golongan yang besar yaitu: (1.) Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari manusia . (2.) Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari hewan yang umumnya lebih tegas disebut psikologi hewan.

Etologi dapat dibedakan dengan psikologi komparatif, yang juga mempelajari perilaku hewan, namun menguraikan studinya sebagai cabang psikologi. Jadi di mana psikologi komparatif memandang studi perilaku heawan dalam konteks dari apa yang dikenal sebagai psikologi manusia, etologi memandang studi perilaku hewan dalam konteks dari apa yang dikenal tentang anatomi dan fisiologi hewan. Lebih lanjut, psikolog komparatif awal berkonsentrasi pada studi pembelajaran, dan kemudian cenderung melihat pada perilaku dalam keadaan buatan, sedangkan para etolog awal berkonsentrasi pada perbuatan dalam keadaan alami, cenderung mendeskripsikannya naluriah. Kedua pendekatan ini saling melengkapi daripada bersaing, namun menimbulkan perspektif yang berbeda dan kadang-kadang bertentangan dengan pendapat tentang zat bahan. Di samping itu, selama kebanyakan abad ke-20 psikologi komparatif berkembang paling kuat di Amerika Utara, sedangkan etologi lebih kuat di Eropa, dan ini menimbulkan perhatian berbeda seperti tiang pondasi filsafat yang agak berbeda dalam kedua studi itu. Perbedaan praktik ialah bahwa psikologi komparatif berkonsentrasi pada perolehan pengetahuan luas dari perilaku spesies yang lebih sedikit, sedangkan etolog lebih tertarik dalam perolehan pengetahuan dari perilaku dalam jajaran spesies yang luas, tak sekurangnya agar bisa membuat perbandingan berdasar kuat melintasi kelompok taksonomi. Para etolog telah membuat lebih banyak penggunaan dari metode komparatif yang sebenarnya daripada yang pernah diperoleh para psikolog komparatif.
Pada artikel kali ini , saya akan mengangkat tentang Psikologi Hewan sebagai contohnya adalah pada hewan langka khususnya Badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus). Sama dengan manusia , hewan memiliki ciri khas dalam berbaur dengan lingkungannya. Termasuk dalam prilaku sehari-hari dan cara hidupnya. Khususnya hewan langka adalah spesies yang memiliki jumlah sedikit atau terdiri dari populasi yang sedikit. Di Indonesia populasi hewan sudah mulai menurun dikarenakan hewan sudah mulai banyak yang punah.
Badak ini pernah menjadi salah satu badak di Asia yang paling banyak menyebar. Meski disebut "badak jawa", binatang ini tidak terbatas hidup di Pulau Jawa saja, tapi di seluruh Nusantara, sepanjang Asia Tenggara dan di India serta Tiongkok. Spesies ini kini statusnya sangat kritis, dengan hanya sedikit populasi yang ditemukan di alam bebas, dan tidak ada di kebun binatang. Badak ini kemungkinan adalah mamalia terlangka di bumi. Populasi 40-50 badak hidup di Taman Nasional Ujung Kulon di pulau Jawa, Indonesia. Populasi badak Jawa di alam bebas lainnya berada di Taman Nasional Cat Tien, Vietnam dengan perkiraan populasi tidak lebih dari delapan pada tahun 2007. Dan tercatat di tahun 2010 terakhir populasi badak jawa tersisa 4 ekor badak betina.
Terdapat tiga subspesies, yang hanya dua subspesies yang masih ada, sementara satu subspesies telah punah:
1.       Rhinoceros sondaicus sondaicus, tipe subspesies yang diketahui sebagai badak Jawa Indonesia' yang pernah hidup di Pulau Jawa dan Sumatra. Kini populasinya hanya sekitar 40-50 di Taman Nasional Ujung Kulon yang terletak di ujung barat Pulau Jawa. Satu peneliti mengusulkan bahwa badak jawa di Sumatra masuk ke dalam subspesies yang berbeda, R.s. floweri, tetapi hal ini tidak diterima secara luas.
2.       Rhinoceros sondaicus annamiticus, diketahui sebagai Badak Jawa Vietnam atau Badak vietnam, yang pernah hidup di sepanjang Vietnam, Kamboja, Laos, Thailand dan Malaysia. Annamiticus berasal dari deretan pegunungan Annam di Asia Tenggara, bagian dari tempat hidup spesies ini. Kini populasinya diperkirakan lebih sedikit dari 12, hidup di hutan daratan rendah di Taman Nasional Cat Tien, Vietnam. Analisis genetika memberi kesan bahwa dua subspesies yang masih ada memiliki leluhur yang sama antara 300.000 dan 2 juta tahun yang lalu.
3.       Rhinoceros sondaicus inermis, diketahui sebagai Badak jawa india, pernah hidup di Benggala sampai Burma (Myanmar), tetapi dianggap punah pada dasawarsa awal tahun 1900-an. Inermis berarti tanpa cula, karena karakteristik badak ini adalah cula kecil pada badak jantan, dan tak ada cula pada betina. Spesimen spesies ini adalah betina yang tidak memiliki cula. Situasi politik di Burma mencegah taksiran spesies ini di negara itu, tetapi keselamatannya dianggap tak dapat dipercaya.
Pada segi psikologis badak jawa memiliki sikap yang tenang dengan pengecualian ketika mereka berkembang biak dan apabila seekor inang mengasuh anaknya. Kadang-kadang mereka akan berkerumun dalam kelompok kecil di tempat mencari mineral dan kubangan lumpur. Berkubang di lumpur adalah sifat umum semua badak untuk menjaga suhu tubuh dan membantu mencegah penyakit dan parasit. Badak jawa tidak menggali kubangan lumpurnya sendiri dan lebih suka menggunakan kubangan binatang lainnya atau lubang yang muncul secara alami, yang akan menggunakan culanya untuk memperbesar. Tempat mencari mineral juga sangat penting karena nutrisi untuk badak diterima dari garam. Badak jawa adalah hewan herbivora dan makan bermacam-macam spesies tanaman, terutama tunas, ranting, daun-daunan muda dan buah yang jatuh. Kebanyakan tumbuhan disukai oleh spesies ini tumbuh di daerah yang terkena sinar matahari: pada pembukaan hutan, semak-semak dan tipe vegetasi lainnya tanpa pohon besar. Badak menjatuhkan pohon muda untuk mencapai makanannya dan mengambilnya dengan bibir atasnya yang dapat memegang. Badak Jawa adalah pemakan yang paling dapat beradaptasi dari semua spesies badak. Badak diperkirakan makan 50 kg makanan per hari. Sifat seksual badak Jawa sulit dipelajari karena spesies ini jarang diamati secara langsung dan tidak ada kebun binatang yang memiliki spesimennya. Betina mencapai kematangan seksual pada usia 3-4 tahun sementara kematangan seksual jantan pada umur 6. Kemungkinan untuk hamil diperkirakan muncul pada periode 16-19 bulan. Interval kelahiran spesies ini 4–5 tahun dan anaknya membuat berhenti pada waktu sekitar 2 tahun. Empat spesies badak lainnya memiliki sifat pasangan yang mirip.
Pada perkembangan ekologi hewan terjadi perubahan prilaku yang lebih menjuru kepada tingkah laku hewan tersebut perilaku terjadi perdebatan antara pendapat yang menyatakan bahwa perilaku yang terdapat pada suatu organisme merupakan pengaruh alami atau karena akibat hasil asuhan atau pemeliharaan, hal ini merupakan perdebatan yang terus berlangsung. Dari berbagai hasil kajian, diketahui bahwa terjadinya suatu perilaku disebabkan oleh keduanya, yaitu genetis dan lingkungan (proses belajar), sehingga terjadi suatu perkembangan sifat. Hewan mempunyai berbagai perilku di antaranya :
1) Perilaku Makan: Hewan beragam dalam keluasan cita rasanya. Dari yang sangat khusus hingga ke pemakan umum yang dapat memilih di antara sekumpulan spesies yang dapat dimakan. Tujuan makanan ialah energi, tetapi energi diperlukan untuk mencari makanan. Jadi hewan berperilaku sedemikian rupa untuk memaksimumkan perbandingan kerugian/keuntungan dari pencarian makanan itu.
2) Perilaku Mempertahankan diri: Perilaku berkisar dari melarikan diri dari pemangsa potensial sampai dengan menggunakan senjata bertahan dan penggunaan kamuflase dan mimikri (meniru).
3) Bertahan Hidup dalam Lingkungan Fisik: Kebanyakan hewan hanya dapat bertahan hidup dalam kisaran suhu, salinitas, kelembaban tertentu, dan sebagainya. Kisaran ini relatif luas bagi hewan, seperti mamalia dan burung, yang banyak mempunyai mekanisme yang efisien untuk mempertahankan kendali homeostatis terhadap lingkungannya.
4) Perilaku Reproduktif

Hewan memiliki cara untuk bertahan hidup dari predator utama. Cara Hewan Menghindari Musuh Diantaranya ialah : (1.) Perilaku Altruistik yaitu Perilaku ini lebih mementingkan keselamatan kelompok daripada dirinya sendiri. (2.)Kamuflase (penyamaran) Yaitu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. (3.) Mimikri Yaitu menyerupai hewan yang lain

Langkah penting, dihubungkan dengan nama Konrad Lorenz walau kemungkinan pada gurunya, Heinroth, ialah pengenalan pola aksi tertentu. Lorenz membuatnya terkenal sebagai tanggapan naluriah yang akan terjadi yang dapat dipercaya dalam kehadiran stimuli yang dapat dikenali (disebut stimuli tanda atau stimuli pembebasan). Pola aksi tertentu ini kemudian dapat dibandingkan melintasi spesies, serta persamaan dan perbedaan antara perilaku yang dibandiangkan dengan persamaan dan perbedaan dalam morfologi yang mana taksonomi berdasar. Studi dari Anatidae (bebek dan angsa) yang penting dan banyak dikutip oleh Heinroth menggunakan teknik ini. Para etolog mencatat bahwa stimuli yang membebaskan pola aksi tertentu umumnya menonjolkan kemunculan atau perilaku anggota lain spesies mereka sendiri, dan mereka dapat menunjukkan bagaimana bentuk penting komunikasi hewan dapat ditengahi dengan pola aksi tertentu yang sedikit sederhana. Pengamatan yang paling berpengalaman dalam bidang ini ialah studi oleh Karl von Frisch dari yang disebut “bahasa tarian” mendasari komunikasi lebah. Lorenz mengembangkan teori menarik dari evolusi komunikasi binatang berdasarkan pada pengamatannya terhadap alam pola aksi tertentu dan keadaan yang mana hewan memancarkannya.

lmu perilaku hewan, pada keseluruhannya merupakan kombinasi kerja-kerja laboratorium dan pengamatan di lapangan, yang memiliki keterkaitan yang kuat dengan disiplin ilmu-ilmu tertentu semisal neuroanatomi, ekologi, dan evolusi. Seorang ahli perilaku hewan umumnya menaruh perhatian pada proses-proses bagaimana suatu jenis perilaku (misalnya agresi) berlangsung pada jenis-jenis hewan yang berbeda. Meski ada pula yang berspesialisasi pada tingkah laku suatu jenis atau kelompok kekerabatan hewan yang tertentu.

Pada hakekatnya psikologi hewan di pengaruhi oleh adaptasi lingkungan dan adaptasi dari populasi yang ada.  Hal ini dapat memberikan kemampuan atau kecenderungan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru untuk dapat tetap hidup dengan baik. 

Artikel ini untuk memenuhi mata kuliah ekologi hewan Prodi Biologi UMM
Dosen Pengampu usya_bio@yahoo.com 

Jumat, 06 Januari 2012

PENDAHULUAN, BATASAN MASALAH, RUMUSAN MASALAH, TUJUAN PENELITIAN


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
      Setiap penelitian yang akan dimulai pastilah membutuhkan sebuah rangsangan pikiran yang akan dilakukan peneliti. Jika tidak, si peneliti pastinya akan mengalami kesulitan untuk memulainya.  Penelitian terbagi menjadi dua bagian,yaitu penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Penelitian juga memiliki objek – objek yang berbeda , tergantung pada topic dan tema yang diteliti. Apakah itu berkaitan dengan ilmu soaila atau ilmu pasti. Oleh karena itulah diperlukan sebuah pemikiran dasar yang akan menjadi kerangka penelitian,tipe penelitian seperti apa yang akan kita lakukan,metode penelitian apa yang akan digunakan,variable penelitian seperti apa yang akan kita lakukan.
      Proposal penelitian atau laporan penilitian, baik penelitian akademik (skripsi, tesis dan disertasi), maupun penelitian kompetitif dibuat untuk diseminarkan dalam rangka meyakinkan suatu lembaga atau instansi terkait agar member izin penelitian dan menerima atau mengakui hasilnya. Hal-hal yang harus ada dalam proposal adalah yakni latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka berfikir, tinjauan pustaka, prosedur penelitian atau metodologi, dan organisasi kerangka atau sistematika. Sebelumnya semua itu, harus ditulis dalam bentuk kerangka atau out line penelitian.
      Menulis laporan penelitian sering kali menjadi masalah bagi seseorang yang sudah menyelesaikan proposal penelitian ilmiah, atau bahkan sudah melaksanakan penelitian. Berbagai alasan klise seperti kesibukan, sedikitnya waktu, tidak adanya biaya sering menjadi kambing hitam atas ketidakberdayaan kita menyelesaikan laporan hasil penelitian karya ilmiah. Walhasil, setelah berbulan-bulan penelitian ilmiah dilaksanakan laporan hasilnya belum juga selesai. Banyak kasus, mahasiswa yang sudah menyelesaikan Ujian Negara masih terkatung-katung karena belum menyelesaikan skripsi atau tesisnya.
      Panjang tulisan itu sangat tergantung dari bahan yang akan kita tulis. Selama tidak ada aturan yang membatasi (untuk lomba biasanya dibatasi, minimal panjang tulisan atau jumlah halaman), maka Anda boleh terus menulis sesuai bahan yang tersedia. Kalau bahan masih ada, teruskan menulis, kalau bahan sudah habis, berhentilah menulis. Jangan memaksa terus menulis kalau bahan habis, nanti tulisan Anda banyak bohongnya, dan jangan berhenti selagi bahan masih ada, nanti tulisan Anda kurang lengkap atau banyak bolongnya.

1.2. Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian dari penelitian ?
2.      Apa sajakah macam-macam dari penelitian ?
2.   Apakah pengertian dari pendahuluan penelitian ?
3.   Apakah pengertian dari batasan masalah penelitian ?
4.   Apakah pengertian dari rumusan masalah penelitian ?
5.   Apakah pengertian dari tujuan penelitian ?
6.   Apa sajakah prosedur yang digunakan dalam penelitian ?

1.3. Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari penelitian.
2.      Untuk mengetahui macam-macam penelitian.
3.      Untuk mengetahui pengertian dari pendahuluan penelitian.
4.      Untuk mengetahui batasan masalah dari penelitian.
5.      Untuk mengetahui rumusan masalah dari penelitian.
6.      Untuk mengetahui tujuan dari penelitian.
7.      Untuk mengetahui prosedur penelitian.
 
 
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.  Pengertian  Penelitian
     Melakukan penelitian adalah salah satu kewajiban yang harus diselesaikan oleh mahasiswa selama menempuh program pendidikan akademik, namun mahasiswa banyak mengalami kesulitan ketika menentukan masalah yang akan diteliti, serta hambatan dalam metodologi, sehingga perlu memperluas wawasan pemikiran dengan mengenali tema-tema yang diteliti.
Penelitian adalah suatu penyelidikan atau suatu usaha pengujian yang di lakukan secara teliti dan keritis dalam mencari fakta - fakta atau prinsip – prinsip dengan menggunakan langkah –langkah tertentu. Dalam mencari fakta – fakta ini diperlukan usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban yang ilmiah dalam suatu masalah.
Beberapa pakar lain, memberikan definisi penelitian sebagai berikut :
·         David H Penny
Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta – fakta.
·         J Suprapto
Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang di jalankan untuk memperoleh fakta – fakta atau prinsip – prinsip dengan sabar, hati – hati, serta sistematis.
·         Pengartian penelitian menurut kamus besar Bahasa Indonesia memiliki arti yaitu suatu penyelidikan yang dilakukan secara berhati – hati untuk memperoleh informasi yang benar.
     Kadang – kadang orang menyamakan pengertian dengan metode ilmiah. Sesuai dengan tujuannnya penelitian dapat diartikan sebagai usaha untuk menemukan,mengembangakan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dimana usaha-usaha itu dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah. Kegiatan penelitian adalah suatu kegiatan objektif dalam usaha mengembangkan serta menguji ilmu pengetahuan berdasarkan atas prinsip – prinsip, teori – teori yang disusun secara sistematis melalui proses sistematis melalui proses yang intensif dalam pengembangan generalisasi. Sedangkan metode ilmiah lebih mementingkan aplikasi berpikir deduktif – iduktif di dalam memcahkan suatu masalah.

2.2.  Macam – macam Penelitian
     Penelitian adalah suatu usaha untuk menjelaskan sebuah gejala dengan cara menghubungkan berbagai variabel berdasarkan kaidah tertentu dalam kaidah ilmu pengetahuan. Tujuan diadakannya sebuah penelitian adalah untuk menjawab pertanyaan, mengklarifikasi ilmu pengetahuan agar menjadi tahu dan benar adanya akan sesuatu hal yang sulit untuk di mengerti. Penelitian berawal dari rasa keingin tahuan seseorang terhadap sesuatu.
     Untuk mencari tahu sebuah penelitian, seseorang harus tahu dan mengenal terlebih dahulu tentang penelitian dan macam – macam penelitian yang pada umumnya sering di pakai. Untuk menjadi seseorang peneliti tidak harus selalu mengikuti proses dan prosedur yang tertentu, akan tetapi untuk mengetahui ilmu pengetahuan (sains), seseorang harus mengikuti proses, prosedur dan kaidah tertentu.
     Penelitian secara garis besar terbagi menjadi dua macam, yaitu penelitian secara kualitatif dan penelitian secara kuantitatif. Dua macam penelitian ini yang kemudian menurun menjadi bermacam – macam penelitian seperti misalnya penelitian ekonomi, penelitian social, penelitian tentang suatu objek tertentu dan sebagainya.
·         Penelitian Kuantitatif
     Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menghitung jumlah banyaknya suatu objek yang ditelitinya. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang didesain sangat spesifik, yaitu penelitian yang dirancang untuk mengetahui objek tertentu, atau benar – benar focus terhadap suatu permalahan saja.
     Penelitian kuantitatif ada bermacam – macam. Umumnya penelitian kuantitatif adalah penelitian tentang ilmu eksak atau ilmu pasti (sains). Tujuan dari teori penelitian kuantitatif adalah untuk menguji penelitian teori sebelumnya atau yang sudah ada.
     Salah satu contoh penelitian kuantitatif adalah penelitian tentang jumlah pendapatan atau hasil dari suatu daerah. Penelitian tersebut termasuk penelitian kuantitatif karena membutuhkan data-data yang sangat rill dan menghitung data-data yang pasti.
     Yang termasuk penelitian kuantitatif adalah : penelitian ekonomi, penelitian yang menggunakan prosedur, penelitian kependudukan dan penelitian yang menggunakan kaidah ilmiah yang sudah di tentukan.

·         Penelitian Kualitatif
     Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berdasarkan pada mutu atau kualitas dari tujuan sebuah penelitian itu. Penelitian kualitatif bersifat secara umum yaitu penelitian yang dilakukan dengan objek yang tidak terbatas dan tidak menggunakan metode ilmiah sebagai patokan.
     Penelitian kualitatif ada bermacam-macam. Umumnya, penelitian kualitatif objeknya bersifat non-eksak, seperti misalnya ilmu etika, ilmu bahasa dan adat istiadat.
     Contoh penelitian kualitatif adalah, ketika kita akan melakukan sebuah penelitian tentang suatu desa terhadap suatu penduduk yang tinggal di suatu tempat. Misalnya kita akan meneliti tentang ritual-ritual ghaib yang tidak masuk akal, maka penelitian itu akan membutuhkan batasan ilmiah, karena objek yang kita kaji memanglah jauh dari ilmiah.
     Yang termasuk pada bagian penelitian kualitatif adalah, penelitian social, penelitian budaya, penelitian agama dan lain sebagainya yang intinya tidak memerlukan prosedur ilmiah dan kaidah.

2.3.  Pendahuluan Penelitian
       Bab Pendahuluan adalah bab yang mengantarkan isi naskah penelitian, yaitu bab yang berisi hal-hal umum yang dijadikan landasan kerja penyusun. Pendahuluan dalam karya ilmiah biasanya terdiri atas (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Pembatasan Masalah, (4) Tujuan Penelitian, dan (5) Manfaat Penelitian.
     Latar belakang masalah merupakan uraian hal-hal yang menyebabkan perlunya dilakukan penelitian terhadap suatu masalah atau problematika yang muncul, dapat ditulis dalam bentukan uraian paparan atau poin-poin saja. Identifikasi masalah merupakan kumpulan masalah yang berhasil diurai atau dipetani (meminjam istilah Direktur Bindiklat, Sumarna Suranapranata, Phd.).
     Sedangkan pembatasan masalah diambil dari bagian-bagian identifikasi masalah yang akan diteliti. Biasanya tidak semua masalah yang berhasil diidentifikasi diteliti karena keterbatasan biaya, waktu, dan kemampuan.
     Tujuan penelitian diambil dari batasan masalah. Jika salah satu batasan masalah yang dirumuskan dalam kalimat tanya itu, berbunyi, “Bagaimana hasil belajar dengan menerapkan metode tanya jawab, maka tujuan penelitiannya ialah mengetahui hasil pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab. Sedangkan manfaat penelitian bisa dituliskan manfaat untuk si peneliti atau guru, lembaganya dan bagi dunia pendidikan pada umumnya.
     Bagian pendahuluan memuat hal-hal yang berhubungan langsung dengan karangan. Bagaian pertama, dimulai dengan bab pendahuluan yang terdiri atas latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penulisan, kerangka berpikir, tinjauan pustaka, metodologi, dan organisasi karangan. Bagaian kedua, bab landasan teori, ketiga, bab pembahasan (analisis), dan keempat simpulan.
     Ada beberapa hal tentang membuat kerangka penelitian paling sederhana.berikut beberapa bagian yang menjadi dasar pembuatan kerangka penelitian :
·         Latar Belakang Masalah
     Latar belakang masalah adalah hal tertentu yang mendorong mahasiswa melakukan penelitian. Di dunia kriminal biasa disebut motif dan di dunia pendidikan biasa disebut motivasi yang menjadi alasan mahasiswa melakukan penelitian atau membuat karangan. Pengungkapan latar belakang masalah harus berurutan dari hal-hal yang bersifat umum sampai pada hal-hal yang bersifat khusus. Jika digambarkan, latar belakang itu harus seperti piramida terbalik. Setelah sampai pada hal yang bersifat khusus harus memunculkan sebuah masalah secara global. Masalah tersebut merupakan topik atau pokok permasalahan dalam karangan tersebut.
·         Membuat dan membahas latar belakang masalah sebuah penelitian.
Apakah kita mengamati lingkungan sekitar kita ? ada hal kita ambil dari lingkungan dan kehidupan social yang sedang terjadi. Lalu kita mencari persamaan teoritisnya dengan membaca banyak referensi buku – buku yang berkaitan dengan objek penelitian yang akan kita lakukan. Kita menggabungkan apa yang tersaji dari teori – teori di buku – buku tersebut dengan kenyataan social yang kita liat.
     Hal tersebut bisa menjadi latar belakang masalah dari kerangka penelitian.  Kemudian, kita membuat sesuatu hal yang lebih fokus lagi tentang latar belakang maslah tersebut, jangan terlalu melebar dan menjadi hal yang sia -  sia. Sesuaikan saja kecakupan  hal – hal yang melibatkan penelitian tersebut.  Dari sini kita bisa membuat variabel – variabel sebuah penelitian. Kemudian kita tentukan metode yang pas untuk melalukan penelitian tersebut.

2.4.  Batasan Masalah Penelitian
     Membuat batasan masalah dalam kerangka penelitian meliputi hal – hal seperti jumlah responden yang akan kita teliti
     Agar tidak melebar, masalah penelitian perlu dibatasi. Sebab, jika tidak dibatasi, masalah tersebut mungkin tidak sesuai dengan kemampuan penulis, baik dari segi pengetahuan, ekonomi, maupun waktu. Selain itu, hasilnya pun akan dangkal sehingga tidak memenuhi salah satu syarat karya ilmiah.

2.5.  Rumusan Masalah Penelitian
       Rumusan masalah ditulis untuk menspesifikasikan masalah yang akan dibahas dalam karangan. Masalah yang dirumuskan harus merupakan hasil penspesifikasian atau pengkhususan masalah utama yang harus dijawab pada bab kesimpulan. Jawabannya diperoleh dari hasil analisis data.
     Kemudian yang harus diamati adalah wilayah penelitian. Biasanya dalam wilayah penelitian yang sifatnya sangat besar, bisa ditentukan dari beberapa kota, atau jika ingin ruang lingkup yang lebih kecil maka kita bisa membuatnya hanya di satu tempat. Misalnya saja, bagi teman – teman yang akan melakukan penelitian menyangkut skripsinya bisa membuat penelitiannya di satu kampus saja. Tujuannya agar lebih efisien dan fleksibel.

2.6.  Tujuan Penelitian
     Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk menghasilkan apa yang menjadi manfaat dari penelitian yang dilakukan. Oleh karena itulah manfaat penelitian ini dijadikan sebagai bagian dari kerangka penelitian. Untuk memulai tujuan penelitian ini bisa diambil dari objek dan variabel penelitian dan dijadikan bagian dari kerangka penelitian. Selain itu,tujuan penelitian juga dimaksudkan untuk memfokuskan objek penelitian kita tidak menyimpang. Tujuan dan manfaat selalu ada dalam penelitian. Tujuan penelitian biasanya untuk mengetahui sebuah atau sejumlah fenomena tertentu. Manfaat penelitian yakni sesuatu yang bisa dirasakan dan dilaksanakan. Manfaat terdiri atas manfaat yang bersifat teoritis dan manfaat yang bersifat praktis.
     Kemudian dapat dilihat dari tujuan penelitian tersebut,  manfaat yang akan (objek yang akan diteliti) manfaat penelitian juga menjadi bagian dari dasar kerangka penelitian. Karena dengan begitu, kita bisa mengkaji sebuah ilmu baru,dan memberikannya kepada para kalangan akademis untuk dijadikan sebagai bahan referensi. Selain itu dengan mengambil dari manfaat penelitian sebelumnya, kita juga membuat sebuah penelitian baru,dan juga menemukan hasil baru.

2.7.  Prosedur penelitian
     Metodologi merupakan alat, prosedur, dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian (dalam menyimpulkan data). Metodologi menyangkut berbagai hal yang diperlukan dan digunakan selama penelitian berlangsung. Hal-hal tersebut mencakup: (1) metode yang digunakan dalam penelitian; (2) sumber data; (3) cara mengambil data; (4) cara menganalisis data, dan (5) cara menyimpulkan/membuat simpulan.
Contoh :
a.      Metode
Penelitian ini penelitian kualitatif yang memerlukan data berupa kata tertulis, data lisan, dan prilaku yang dapat diamati. Untuk mendapatkan hal itu, penulis menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti.

b.      Sumber Data
Sumber data penelitian ini terdiri atas dua jenis, yakni person and paper. Person adalah orang yang dapat memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara. Paper, yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf. Yang dimaksud dengan huruf di sini dokumen atau tulisan yang berupa karya ilmiah, baik artikel, makalah, maupun laporan-laporan.

c.       Populasi dan Sampel
·         Populasi
Populasi penelitian ini, yakni semua pemuda Pangkalan dan Paniis yang jenjang pendidikannya SMA ke atas. Populasi ini cukup homogen karena mereka bisa dikatakan sudah cukup dewasa dan memahami organisasi.
·         Sampel
Sehubungan banyaknya populasi, penelitian ini memerlukan pengambilan sampel. Adapun cara pengambilan sampel yang akan digunakan, yakni sampel wilayah atau area probability sample. “Sampel wilayah adalah teknik sampling yang dilakukan dengan mengambil wakil dari setiap wilayah yang terdapat dalam populasi.” Yang dimaksud wilayah di sini bagian-bagian tempat nongkrong pemuda Pangkalan dan Paniis. Dari setiap tempat nongkrong tersebut di ambil satu orang pemuda sebagai subjek penelitian.

d.      Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data pada penelitian ini penulis menggunakan dua cara. Pertama, dengan cara mengadakan interviu terpimpin yang dilakukan dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci seperti yang dimaksudkan dalam interviu terstruktur. Data yang diperoleh dari interviu terpimpin dipakai untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat. Kedua, dengan cara studi dokumentasi. “Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis.” Yang di maksud dokumentasi di sini adalah data-data organisasi kepemudaan seperti Karang Taruna di wilayah Pangkalan dan Paniis. Data ini diperuntukan menjawab pertanyaan yang telah di ajukan.

e.       Teknik/Cara Penganalisisan Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yakni data hasil interviu terpimpin dan data hasil studi  dokumentasi dari arsip tertulis administrasi Karang Taruna. Data-data tersebut merupakan data kualitatif maka penganalisaannya harus menggunakan konsep dasar analisis data kualitatif. “Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode, dan mengategorikannya.” Sesuai dengan konsep di atas, maka langkah-langkah analisis data yang akan ditempuh ialah sebagai berikut:
1.      Data yang diperoleh dari interviu terpimpin agar dapat dipakai menjawab pertanyaan penelitian, dianalisis dengan cara diurutkan, dikelompokkan, dan dikategorikan dengan teknik tabulasi.
2.      Data yang diperoleh dari hasil studi dokumentasi agar dapat dipakai menjawab pertanyaan juga, dianalisis dengan cara dikelompokkan, dikategorikan, dan dikomentari berdasarkan teori structural.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
      Melakukan penelitian adalah salah satu kewajiban yang harus diselesaikan oleh mahasiswa selama menempuh program pendidikan akademik, namun mahasiswa banyak mengalami kesulitan ketika menentukan masalah yang akan diteliti, serta hambatan dalam metodologi, sehingga perlu memperluas wawasan pemikiran dengan mengenali tema-tema yang diteliti.
      Penelitian adalah suatu usaha untuk menjelaskan sebuah gejala dengan cara menghubungkan berbagai variabel berdasarkan kaidah tertentu dalam kaidah ilmu pengetahuan. Tujuan diadakannya sebuah penelitian adalah untuk menjawab pertanyaan, mengklarifikasi ilmu pengetahuan agar menjadi tahu dan benar adanya akan sesuatu hal yang sulit untuk di mengerti. Penelitian berawal dari rasa keingin tahuan seseorang terhadap sesuatu.
      Tujuan dari setiap penelitian adalah untuk mendapatkan manfaat dari penelitian tersebut. Kemudian dalam penelitian terdapat dua penelitian yaitu penelitian secara kuantitatif dan penelitian kualitatif.

DAFTAR RUJUKAN
Anne,Ahira.2008.Macam-Macam Penelitian.http://Macam-Macam Penelitian  Kuantitatif dan Kual.html .Diakses 13 Desenber 2011
Mamat, Muhandar. 2011. Unsur Dasar Penelitian. http://www.tulisan-id.com/unsur-dasar-penelitian.html . Diakses 13 Desember 2011
Rusdi, Ibnu. 2008. Pengertian Penelitian.http://ibnurusdi.wordpress.com/2008/04/06/pengertian-  penelitian/. Diakses 13 Desember 2011